Permainan Tradisional di Kabupaten Kuantan Singini (Kuansing)
angsur-angsur mulai menghilang dikalangan anak-anak di Kuantan Singingi,
seperti Permainan Gasing. Begitu pula dengan Cerita Rakyat Kuansing seperti Ombak Nyalo Simutu Olang. Berikut ini adalah paparan tentang salah satu Permainan Tradisional Anak-anak di Kuansing.
Sondok-sondokan
adalah permainan tradisional di Kuansing tepatnya di Kenegerian
Sentajo. Sondok-sondokan atau cari-carian merupakan permainan anak-anak
tempo dulu, dimana permainan ini diangkat dari disebuah desa yang ada di
Kenegerian Sentajo lebih tepatnya di Koto Sentajo. Apakah permainan ini
ada diseluruh Desa sekenegerian sentajo? Penulis tidak tau persis,
karena permainan ini ada pada masa kanak-kanak, dimana kegiatan yang
dilakukan anak-anak pada masa itu selalu tidak akan terlalu jauh dari
lingkungan mereka, maklumlah kehidupan dikampung pada tahun 80an.
Koto
Sentajo terutama pada dusun Gonting memiliki kontur dengan sedikit
berbukit sehingga semakin nyaman digunakan untuk permainan Sondok-sondok
an, apalagi ditambah dengan adanya pelak milik masyarakat, dimana pelak
ini semangkin menciptakan semangat permainan bagi para peserta, sebab
didalam pelak ini selalu terdapat tumbuh-tumbahan yang ditanam
pemiliknya untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti Pisang, Jeruk
nipis, terong, Kunyit dan berbagai keperluan dapur lainnya. Dengan
adanya berbagai tanaman dalam pelak Tersebut semakin elok sebagai tempat
permainan ini.
Permainan Sondok-sondok an terbagi menjadi 2
Jenis Permainannya yaitu Tonggak Dingin dan Tonggak Bantuan, dimana
kedua permainan ini mempunyai perbedaan, tonggak dingin biasanya
dilakukan oleh anak-anak yang lebih kecil dari peserta Tonggak Bantuan,
dimana peserta Tonggak Bantuan berumur antara 11 – 14 tahun, permainan
tonggak dingin selalu dilakukan pada siang hari, sedangkan Tonggak
bantuan Dilakukan Pada malam hari pada saat terang bulan, baik pada saat
cahaya bulan penuh maupun pada cahaya bulan sabit, dimana pada saat
bulan sabit akan lebih menantang karena cahaya dengan sedikit gelap dan
samar-samar.
Waktu permainan ini biasanya dilakukan setelah
pulang mengaji sekitar jam 20.00 WIB, pada malam-malam sekolah biasanya
sampai jam 22.00 WIB, tapi tidak terlalu sering permainan ini dilakukan
pada malam-malam tersebut kecuali hari libur sekolah, biasanya permainan
ini sering dilakukan pada malam minggu, dimana pada malam minggu
biasanya dilakukan sampai larut malam, dan tidak tertutup kemungkinan
sampai jam 00.00 WIB.
Dalam permainan ini menggunakan Tonggak
sebagai alat bantu utama, dimana tonggak yang digunakan yaitu Pohon yang
ada disekitaran lokasi permainan, dimana tonggak yang pakai untuk
permainan tersebut hanya 1 pohon. Pada tulisan ini hanya akan
menceritakan permainan sondok-sondok an tonggak bantuan.
Penetapan kawan
Sebelum
permainan dimulai maka harus dilakukan dulu penetapan kawan
masing-masing, dimana satu regu hanya terdiri dari 2 (dua) orang, dalam
pembagian kawan ini bisa ditentukan secara langsung seperti sit jari dan
bisa juga dengan cara undian, walaupun permainan dimalam hari
pesertanya bukan saja laki-laki namun perumpuan juga tidak ketinggalan
untuk ikut serta, jumlah regu yang akan bermain tidak terbatas, sebab
dalam hal ini tergantung berapa jumlah yang ada pada malam itu, idealnya
dalam permainan paling sedikit sekitar 7 Regu atau 14 orang, semakin
banyak regu dalam permainan ini semakin seru dalam pelaksanaannya.
Penentuan Batas
Apabila
regu atau pasangan masing-masing telah didapat dan ditetapkan, langkah
berikut adalah menetapkan batas-batas persembunyian yang akan disepakati
bersama, melalui musyawarah yang tidak terlalu lama biasanya
batas-batas bisa ditentukan, jarak terjauh dari tiang biasanya berkisar
250 M, dalam penetapan batas ini tidak terfokus pada jauhnya jarak,
namun biasanya ditentukan dengan menunjuk pada objek-objek tertentu
seperti jalan, rumah penduduk, Pinggir Sawah dan sebagainya.
Pada
kesempatan ini juga membahas pelanggaran yang dilakukan oleh
masing-masing regu, dimana pelanggaran yang dilakukan akan mengakibatkan
kekalahan akan berpindah pada pihak yang melanggar aturan yang telah
disepakati bersama. Ada dua pelanggaran yang harus diwaspadai oleh para
peserta pertama memegang tonggak sebelum yang kalah memegang Tonggak
tersebut. Kedua Melewati batas yang telah ditetapkan melebihi batas
toleransi, pada pelanggaran ini biasanya sangat dituntut kejujuran,
sebab apabila ada salah satu peserta melewati batas dan diketahui oleh
peserta selain regu yang melanggar, dengan saksi lebih dari 3 orang,
maka yang mengetahui tadi akan melapor pada yang kalah, maka
berpindahlah kemenangan pada yang kalah tadi dan permainan harus di
ulang.
Inti Permainan
Saatnya permainan dimulai, tapi
sebelum permainan dimulai tentu ada yang kalah, dimana yang kalahlah
yang akan mencari orang yang ber sembunyi nanti, dalam penentuan regu
kalah biasanya yang lazim dilakukan dengan cara sit jari, dimana salah
seorang dari masing-masing regu mengadakan sit jari secara bersama-sama.
Setelah satu regu yang kalah telah diketahui barulah dimulai permainan
sondok sondok an tonggak bantuan tersebut.
Awal
permainan ini dimulai dimana regu (2 orang) yang kalah dengan
memejamkan/menutup mata sambil menghadap kearah tonggak, kemudian
pemenang sambil berlari mencari persembunyian, sambil berlari biasanya
salah satu atau beberapa peserta sambil mengucapkan olun-olun berarti
waktu yang kalah untuk membuka mata belum selesai. Lalu bagaimana
isyarat bagi yang kalah bahwa satiap peserta betul-betul telah
bersembunyi? Biasanya isyarat bagi regu yang kalah saatnya untuk membuka
mata yaitu setelah tidak ada lagi terdengar suara peserta yang mau
bersembunyi, dimana saat kondisi seperti itulah yang kalah untuk membuka
matanya.
Apabila semua telah bersembunyi suasana dalam
keheningan malam akan terasa pada saat itu, dua orang yang kalah tadi
bersiap untuk mencari setiap peserta permainan, dalam percarian kedua
peserta yang kalah tersebut harus berpencar atau berpisah arah, ini
dilakukan agar lebih konsentrasi dalam pencarian, selama dalam pencarian
inilah tonggak tidak boleh di pegang oleh peserta yang menang, kalau
ada salah seorang yang memegang tonggak tersebut maka dengan kawan satu
regu akan menjadi pihak yang kalah, tapi biasanya jarang terjadi hal
tersebut sebab semua peserta berusaha mencari lokasi yang sulit dan
kalau bisa berada pada lokasi terjauh dari tonggak.
Pencarian
yang dilakukan memang penuh dengan tantangan sebab peserta yang kalah
tersebut harus berjalan sendiri-sendiri dalam menyusuri setiap arena,
sampai memanjat Pelak sekalipun harus dilakukan karena setiap pelak
biasanya dipagar, setiap medan harus ditelusuri dengan cara diam-diam,
kalau bersuara dalam pencarian akan diketahui oleh peserta yang sedang
bersembunyi, biasanya peserta yang kalah harus berusaha datang dari
belakang peserta yang sedang bersembunyi tersebut, kalau datang dari
depan maka akan ketahuan sehingga yang bersembunyi dengan diam-diam juga
bersiap untuk berpindah ketempat lain, cara berpindahnya pun harus
penuh kejelian dan kehati-hatian sebab kalau tidak di keheningan malam
nan sunyi suara sekecil apapun terkadang bisa terdengar sehingga akan
keliatan oleh sipencari.
Berbagai cara persembunyian merupakan
sudah menjadi hal biasa dilakukan oleh peserta yang menang, mulai dari
berdiri, jongkok, maupun sambil tiarap. Ini tergantung pada kondisi yang
ada, lalu kapan peserta menyerah dalam pencarian? Peserta menyerah
dalam pencarian biasanya setelah keliatan oleh peserta yang kalah,
sambil menyebut nama salah satu peserta yang menang setelah kelihatan,
maka yang menang tadi akan keluar pertanda persembunyiannya telah
berakhir, biasanya kalau sipencari atau yang kalah berpapasan langsung
dengan yang bersembunyi pasti orangnya langsung diketahui, namun jika
yang sedang dicari agak berjarak tentu akan samar-samar adanya, maka
dalam hal seperti ini peserta yang kalah biasanya menandai ciri-ciri
dari peserta sebelum bersembunyi, mulai dari warna celana, warna baju
bahkan postur tubuh, kalau peserta yang sedang dicari hanya sedikit
terlihat lalu lari, biasanya sipencari menyebut nama peserta dimaksud
dengan cara berulang-ulang, kenapa demikian? Biasanya yang menang tidak
akan menyerah begitu saja namun kejujuran para peserta sangat kelihatan
dan tidak akan membela diri secara berlebihan dalam keadaan seperti ini.
Peserta
yang kalah harus mencari sebanyak mungkin semua peserta yang menang
kalau bisa semuanya ditemukan, sebab kalau tidak akan menjadi rumit,
mengapa demikian? Misalnya yang ada 10 Regu otomatis yang bersembunyi
ada 9 regu dengan jumlah 18 orang, setelah didapat peserta yang
bersembunyi yang kalah harus kembali ke tonggak untuk memegang tonggak
sambil menyebut nama peserta yang telah didapat, setelah yang kalah
memegang tonggak maka keduanya harus berbagi tugas, salah satu diantara
mereka harus menjaga tonggak, jangan sampai orang yang belum dapat atau
ditemui memberi bantuan dengan memegang tonggak, jika ini terjadi maka
permainan harus di ulang dan yang kalah tidak akan berubah.
Karena
itulah yang kalah harus mencari sebanyak mungkin peserta yang
bersembunyi dan kalau biasa seluruhnya, kalau semua yang bersembunyi
bisa ditemui maka yang kalah akan berpindah pada regu dimana peserta
yang ditemui lebih dulu, tapi hal seperti itu sangat jarang terjadi dan
dijumpai, 9 atau 10 dari 18 orang saja ditemui biasanya itu sudah
banyak, jika yang dapat katakan dalam pencarian awal 10 orang, maka 8
orang yang masih bersembunyi dan akan memberikan bantuan pada peserta
sudah dapat. Lalu bagaimana yang 8 orang ini mengetahui bahwa yang kalah
telah memegang tonggak? Biasanya peserta yang telah ditemui atau dapat
berteriak sambil mengatakan “la dapek bori bantuan atau sudah dapat
kasih bantuan” dengan ucapan berulang-ulang, setelah ucapan terdengar
oleh peserta yang masih bersembunyi, disinilah saatnya perserta yang
tersisa 8 orang tersebut mulai merapat/mendekati tiang, sembil mendekat
mereka harus melakukan dengan berhati-hati, sebab kalau tidak 1 orang
yang mencari akan terus mengintai dan yang 1 lagi menjaga tonggak pun
selalu waspada, pandangan dan gerakan sipenjaga tonggak harus liar dan
tidak boleh lalai sebab peserta yang masih bersembunyi akan selalu
memberikan bantuan dari segala sisi.
Jarangnya terjadi semua
peserta ditemuai pada pencarian besama (kedua orang yang kalah) baru
memegang tonggak, ini dikarenakan pencarian yang lama dan permainan akan
membosankan, namun apabila seberapa dapat segera dilakukan pemegangan
tonggak maka permainan akan memberikan warna yang menghibur, peserta
yang telah dapat harus sportif dan tidak boleh ikut berkeliaran di arena
tonggak bantuan tersebut, sebab akan mengganggu peserta yang sedang
kalah dalam pencariannya.
Durasi waktu 3 atau 4 jam permainan,
yang kalah bisa saling bergantian dan bisa juga selama 3 atau 4 jam
tersebut hanya satu regu saja yang merasakan posisi kekalahan, hal ini
tergantung situasi dan kondisi terkadang pencarian bisa cepat
terselesaikan. Kalau nasib lagi baik yang kalah biasanya sebentar
memerlukan waktu dalam pencarian tersebut, namun apabila kurang
beruntung nikmatilah kekalahan itu sampai berhentinya permainan dan
bahkan masih banyak peserta yang belum di temui ketika permainan itu
selesai, ketika permainan harus dihentikan karena malam sudah larut,
biasanya himbauan untuk berhenti disampaikan oleh peserta yang ada
disekitar tonggak.
Hal-hal yang unik terkadang ada terjadi
dalam permainan sondok-sondok an ini, karena peserta yang tersisa
terkadang sangat sulit untuk dicari atau ditemui, seharusnya mereka yang
masih bersembunyi memberikan bantuan pada teman yang sudah dapat, malah
berada pada tempat-tempat yang tidak disangka dan terkadang melanggar
atauran permainan, seperti misalnya melewati batas, manjat pohon dan
makan pulang kerumah. Dalam hal melewati batas yang tentu melanggar
kesepakatan biasanya sulit untuk di ketahui oleh peserta lain selama
permainan, Sedangkan manjat pohon dan pulang makan tidak masuk dalam
aturan pelanggaran. Hal-hal seperti ini biasanya dilakukan oleh
orang-orang tertentu dan tidak akan menjadi masalah besar dalam
permainan ini. Kelakuan peserta seperti itu baru biasa diketahui esok
harinya oleh 1 atau 2 orang, biasanya diketahui dari mulut orang berbuat
hal-hal tersebut.
Hal-hal positif yang bisa diambil dari permainan sondok-sondok an/cari-carian yang harus ditanamkan sejak dini antara lain :
- Keberanian dalam kemandirian
- Kejujuran dalam aktifitas
- Silahtuhrahmi antar peserta selalu terjalin
Ket :
Sondok-sondok an = cari-carian / sembunyi
Pelak = Kebun yang dipagar
Tonggak = Tiang
Olun = Belum
Paparan tentang Permainan Tradisional Kuansing, Sondok-Sondokan ini ditulis oleh Nafriandi dan pernah dipublikasikan di blog Ronaldo Rozalino
sumber
Permainan Tradisional Kuansing, Sondok-Sondokan
Label:
Permainan Tradisional,
Riau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Orang suka maju gk ada ya
Posting Komentar